Kamis, 21 Mei 2009

MEMBANGUN JARINGAN LOKAL LAN

MEMBANGUN JARINGAN LOKAL LAN

Komponen utama jaringan lokal LAN

Apa sebenarnya yang membentuk jaringan komputer? Jawabannya jelas, komputer. Tapi bagaimana komputer-komputer tersebut saling terhubung? Ada dua macam, perangkat keras (peripheral) dan perangkat lunak (software). Perangkat keras yang dimaksud di sini mencakup
network interface card (NIC),
hub,
switch dan bridge,
router,
kabel
perangkat lunak OS

Perangkat lunak yang jelas dibutuhkan adalah sistem operasi jaringan. Tulisan untuk pemula ini bertujuan menjelaskan apa dan bagaimana masing-masing perangkat keras yang telah disebutkan di atas.

Sebagai gambaran awal, Anda bisa melihat diagram yang melengkapi tulisan ini untuk mengetahui posisi setiap komponen. Komponen standar sebuah jaringan sederhana adalah Network interface card, hub dan kabel. Dengan ketiga komponen ini, Anda sudah bisa membuat suatu jaringan komputer !

Network Interace Card

Network interface card adalah kartu — maksudnya papan elektronik — yang ditanam pada setiap komputer yang terhubung ke jaringan. Beberapa komputer desktop yang dijual di pasaran saat ini sudah dilengkapi dengan kartu ini. Saat Anda membeli komputer, Anda bisa menanyakan penjualnya apakah pada komputer sudah dipasangkan NIC. Jika belum Anda bisa meminta penjualnya untuk memasangkan, atau Anda bisa membelinya dan memasangnya sendiri.

Ada banyak macam kartu jaringan. Ada tiga hal yang harus Anda perhatikan dari suatu NIC
tipe kartu,
jenis protokol
tipe kabel yang didukungnya.

Ada dua macam tipe kartu, yaitu PCI dan ISA. Sebagai sedikit penjelasan, pada komputer ada beberapa slot (tempat menancapkan kartu) yang disebut expansion slot. Slot-slot ini saat Anda membeli komputer sengaja dibiarkan kosong oleh pembuat komputer agar Anda bisa meningkatkan kemampuan komputer Anda dengan menambahkan beberapa kartu — misalnya, kartu suara (untuk membuat komputer “bersuara bagus”), kartu video (untuk membuat tampilan layar komputer lebih bagus), kartu SCSI (untuk membuat komputer bisa berkomunikasi dengan perangkat berbasis SCSI), atau network interface card (untuk membuat komputer bisa berkomunikasi dengan komputer lain dalam jaringan). Ada dua tipe slot yang banyak dijumpai pada komputer-komputer yang beredar di pasaran, yaitu slot PCI dan slot ISA. Jika Anda membuka kotak (casing) komputer Anda, di bagian belakang Anda bisa melihat ada dua deret slot. Slot PCI biasanya adalah yang berwarna putih, slot ini lebih pendek dibandingkan slot PCI. Slot PCI mendukung kecepatan I/O (input/output) yang lebih tinggi. Di pasaran, biasanya harga kartu berbasis PCI lebih mahal.

Dari sisi protokol, jenis protokol yang saat ini paling banyak digunakan adalah Ethernet dan Fast Ethernet. Ada beberapa protokol lain, tetapi kurang populer, yaitu Token Ring, FDDI, dan ATM. Dua protokol terakhir cenderung digunakan pada jaringan besar sebagai backbone (jaringan tulang punggung yang menghubungkan banyak segmen jaringan yang lebih kecil). Ethernet mendukung kecepatan transfer data sampai 10Mbps, sedangkan Fast Ethernet mendukung kecepatan transfer data sampai 100Mbps. Jika memilih untuk menggunakan protokol Ethernet, Anda harus membeli kartu Ethernet. Demikian juga jika Anda telah memilih Fast Ethernet. Namun saat ini juga ada kartu combo yang mendukung Ethernet maupun Fast Ethernet. Kartu combo bisa mendeteksi sendiri berapa kecepatan yang sedang digunakan pada jaringan. Jika saat ini Anda memilih menggunakan Ethernet, tetapi Anda telah merencanakan untuk suatu saat nanti memerlukan kecepatan transfer yang lebih tinggi — sehingga memerlukan Fast Ethernet tak salah jika Anda memilih kartu combo. Dari sisi harga, kartu Ethernet saat ini boleh dibilang sudah sangat murah.

Dari sisi kabel, ada beberapa tipe kabel yang digunakan banyak orang, yaitu:
UTP (unshielded twisted pair),
coaxial,
fiber optik.

Yang paling banyak dipilih orang adalah UTP, karena murah, kemampuannya memadai dan pemasangannya cenderung lebih mudah. Kabel coaxial (mirip dengan kabel televisi) dulu banyak digunakan orang, tetapi saat ini boleh dibilang sudah hampir tak dilirik. Fiber optik merupakan kabel paling mahal (dari sisi instalasi maupun harga per meter), tetapi kemampuannya mendukung kecepatan transfer data paling bagus. Pemasangan kabel fiber optik paling rumit, karena itu mahal.

Dalam memilih NIC, Anda harus menyesuaikan dengan tipe kabel yang telah/akan Anda pasang. Port/colokan untuk kabel UTP berbentuk mirip dengan kabel telepon tetapi sedikit lebih besar, port ini dikenal sebagai RJ-45. Ada beberapa kartu yang mendukung dua atau lebih tipe kabel. Namun jika Anda hanya akan menggunakan satu tipe kabel, pilihlah kartu yang mendukung satu tipe kabel saja karena harganya akan jauh lebih murah.

Satu hal lagi, jika Anda menggunakan komputer portabel (notebook), untuk berkoneksi ke jaringan Anda menggunakan kartu PCMCIA. Bentuk kartu ini mirip kartu kredit, tetapi sedikit tebal. Kartu ini dimasukkan ke port PCMCIA yang ada pada setiap notebook. Jika untuk komputer desktop sudah tersedia banyak pilihan kartu untuk protokol Fast Ethernet, untuk PCMCIA pilihan mereknya masih sedikit sehingga harganya sangat mahal. Jika pada komputer desktop tidak ada kartu kombinasi antara kartu jaringan dengan kartu modem, pada PCMCIA kombinasi ini justru menjadi salah satu favorit. Dengan kombinasi ini, Anda menghemat penggunaan slot PCMCIA dengan hanya menggunakan satu slot untuk dua kegunaan: modem dan jaringan. Saat ini hampir semua NIC yang beredar di pasaran sudah mendukung Plug-n-Play (NIC secara otomatis dikonfigurasi tanpa intervensi pengguna), tetapi ada baiknya Anda pastikan bahwa NIC yang Anda beli memang mendukung PnP.

Beberapa product yang ada dipasaran saat ini antara lain:
3com
accton
dlink

Kabel

Kabel merupakan komponen penting dalam jaringan. Kabellah yang membuat data bisa mengalir di jaringan — kecuali jika Anda menggunakan jaringan tanpa kabel (wireless). Jangan sampai Anda memilih kabel berkualitas jelek, walaupun harganya murah. Ada beberapa alasan untuk hal ini, di antaranya adalah:
Investasi untuk kabel biasanya hanya dilakukan sekali pada saat awal instalasi jaringan.
Kabel jaringan cenderung disembunyikan di balik dinding atau di bawah lantai. Jika Anda menggunakan kabel bermutu rendah dan suatu saat ditemukan ada masalah pada kabel, maka usaha untuk membongkar dan memasang kembali kabel akan jauh lebih mahal dibandingkan harga yang Anda bayar untuk mendapatkan kabel kualitas bagus yang tak merepotkan.

Seperti sudah disebutkan sebelumnya, ada tiga jenis kabel yang dikenal orang. Jenis kabel yang banyak dipilih orang — terutama untuk jaringan kecil — saat ini adalah UTP. Beberapa perusahaan/lembaga yang cukup kaya memang cenderung memilih kabel fiber optik, karena dukungan untuk pengembangan ke depan yang lebih bagus. Ada pula beberapa pengguna yang hanya menggunakan kabel fiber optik untuk backbone dan menggunakan UTP pada segmen-segmen jaringannya.

Namun memilih UTP mungkin paling masuk akal jika jaringan Anda tak terlalu besar — ingat masih banyak komponen lain yang perlu Anda beli. Dari sisi pemasangan, UTP bisa dibilang paling tak merepotkan, Anda bisa memasangnya sendiri dengan hanya sedikit pengalaman. Jadi jika sekarang Anda sedang bersiap membangun jaringan, rasanya pilihan paling tepat adalah menggunakan kabel UTP. Kabel fiber optik akan lebih masuk akal jika digunakan pada backbone, nanti jika jaringan Anda sudah semakin besar dan ban banyak segmen yang harus saling terhubung.

Beberapa product yang ada dipasaran saat ini antara lain:
Lucent
Belden
amp

Hub

Secara sederhana, hub adalah perangkat penghubung. Pada jaringan bertopologi star, hub adalah perangkat dengan banyak port yang memungkinkan beberapa titik (dalam hal ini komputer yang sudah memasang NIC) bergabung menjadi satu jaringan. Pada jaringan sederhana, salah satu port pada hub terhubung ke komputer server. Bisa juga hub tak langsung terhubung ke server tetapi juga ke hub lain, ini terutama terjadi pada jaringan yang cukup besar. Hub memiliki 4 - 24 port plus 1 port untuk ke server atau hub lain. Sebagian hub — terutama dari generasi yang lebih baru — bisa ditumpuk (stackable) untuk mendukung jumlah port yang lebih banyak. Jumlah tumpukan maksimal bergantung dari merek hub, rata-rata mencapai 5 - 8. Hub yang bisa ditumpuk biasanya pada bagian belakangnya terdapat 2 port untuk menghubungkan antar hub.

Dari sisi pengelolaan ada dua jenis hub, yaitu
manageable hub
unmanageable hub.

Manageable hub adalah hub yang bisa dikelola melalui software biasanya menggunakan browser IE — sedangkan unmanageable hub tak bisa. Satu hal yang perlu diingat, hub hanya memungkinkan pengguna untuk berbagi (share) jalur yang sama. Kumpulan hub yang membentuk jaringan hub disebut sebagai “shared Ethernet.” Pada jaringan terbagi seperti itu, setiap anggota hanya akan mendapatkan persentase tertentu dari bandwidth jaringan yang ada. Misalkan hub yang digunakan adalah Ethernet 10Mbps dan pada jaringan tersebut tersambung 10 komputer, maka secara kasar jika semua komputer secara bersama mengirimkan data, bandwidth rata-rata yang bisa digunakan oleh masing-masing anggota jaringan tersebut hanyalah 1Mbps. Nah bagaimana pula jika penggunanya hanya sendirian ?

Pada jaringan bertopologi bus, ada juga perangkat sejenis hub — namanya repeater. Sesuai namanya, repeater bekerja memperkuat sinyal agar data bisa mencapai jarak yang lebih jauh.

Beberapa product yang ada dipasaran saat ini antara lain:
3com hub office connect
cisco catalyst
allied telesyn
nexus

Bridge & Switch

Bridge adalah perangkat yang berfungsi menghubungkan beberapa jaringan terpisah. Bridge bisa menghubungkan tipe jaringan berbeda (seperti Ethernet dan Fast Ethernet) atau tipe jaringan yang sama. Bridge memetakan alamat Ethernet dari setiap node yang ada pada masing-masing segmen jaringan dan memperbolehkan hanya lalu lintas data yang diperlukan melintasi bridge. Ketika menerima sebuah paket, bridge menentukan segmen tujuan dan sumber. Jika segmennya sama, paket akan ditolak; jika segmennya berbeda, paket diteruskan ke segmen tujuannya. Bridge juga bisa mencegah pesan rusak untuk tak menyebar keluar dari satu segmen.

Switch yang dimaksud di sini adalah LAN switch. Switch adalah perluasan dari konsep bridge. Ada dua arsitektur dasar yang digunakan pada switch, yaitu :
cut-through
store-and-forward.

Switch cut-through memiliki kelebihan di sisi kecepatan karena ketika sebuah paket datang, switch hanya memperhatikan alamat tujuannya sebelum meneruskan ke segmen tujuan. Switch store-and-forward, kebalikannya, menerima dan menganalisa seluruh isi paket sebelum meneruskannya ke tujuan. Waktu yang diperlukan untuk memeriksa satu paket memakan waktu, tetapi ini memungkinkan switch untuk mengetahui adanya kerusakan pada paket dan mencegahnya agar tak mengganggu jaringan. Dengan teknologi terbaru, kecepatan switch store-and-forward ditingkatkan sehingga mendekati kecepatan switch cut-through. Di pasaran Anda juga bisa memilih switch hibrid yang menggabungkan arsitektur cut-through dan store-and-forward.

Dengan switch, Anda mendapatkan keuntungan karena setiap segmen jaringan memiliki bandwidth 10Mbps penuh, tidak terbagi seperti pada “shared network.” Dengan demikian kecepatan transfer data lebih tinggi. Jaringan yang dibentuk dari sejumlah switch yang saling terhubung disebut “collapsed backbone.” Saat ini banyak orang memilih menggunakan jaringan Ethernet 10Mbps pada segmen-segmennya dan Fast Ethernet 100Mbps pada koneksi ke server. Untuk keperluan ini digunakan switch 10/100 yang biasanya memiliki beberapa (4-24) port 10Mbps untuk koneksi ke komputer klien dan 1 port 100Mbps ke komputer server.

Product sejenis ini adalah:
3comm superstack, corebuilder
cisco catalyst
dlink

Router

Router bekerja dengan cara yang mirip dengan switch dan bridge. Perbedaannya, router menyaring (filter) lalu lintas data. Penyaringan dilakukan bukan dengan melihat alamat paket data, tetapi dengan menggunakan protokol tertentu. Router muncul untuk menangani perlunya membagi jaringan secara logikal bukan fisikal. Sebuah IP router bisa membagi jaringan menjadi beberapa subnet sehingga hanya lalu lintas yang ditujukan untuk IP address tertentu yang bisa mengalir dari satu segmen ke segmen lain. Anda mungkin bingung dengan definisi di atas, tetapi untuk mudah diingat, Anda menggunakan router ketika akan menghubungkan jaringan komputer ke jaringan lain. Jaringan ini bisa berupa jaringan pribadi (LAN/WAN) atau jaringan publik (Internet).

Wireless

Berkenalan dengan Wireless Hacking

—-[ Table of Contents ]

[1]. Preface

[2]. Pengenalan Wireless Lan (WLAN)

[3]. Ancaman-Ancaman yang Mungkin Terjadi

[4]. Amankan Jaringan Wireles Anda!!

[5]. Istilah-istilah

———————————-

[1]. Preface

———————————-

Hmm.. we’ll learn all about Wireless hacking. All?? nggak juga sich, hehehe.. maklum, ilmu sang penulis masih sangat terbatas. So, bagi yang udah expert dalam bidang ini, koreksi yach.. ;)

[2]. Pengenalan Wireless LAN (WLAN)
———————————–

Wireless LAN sering juga disebut sebagai Jaringan Nirkabel atau jaringan Wireless. Wireless Local Area Network (WLAN) merupakan jaringan komputer yang menggunakan gelombang radio sebagai media transmisi data. Dalam hal ini berarti informasi/data ditransfer dari satu komputer ke komputer lain dengan menggunakan gelombang radio.
Semuanya berawal dari bermunculannya peralatan yang berbasis gelombang radio (walkie talkie, telepon cordless, ponsel, dsb..). Dari sinilah muncul pemikiran untuk menjadikan komputer sebagai sesuatu yang mudah dibawa sehingga bisa dipergunakan dimana saja saat dibutuhkan. Hal-hal seperti inilah yang akhirnya mendorong pengembangan teknilogi wireless untuk jaringan komputer.

:: SEJARAH WLAN

—————
|-[ Tahun 1997:

Sebuah lembaga independen bernama IEEE membuat spesifikasi/standar WLAN pertama yang diberi kode 802.11. Peralatan yang sesuai standar 802.11 dapat bekerja pada frekuensi 2,4GHz, dan kecepatan transfer data (throughput) teoritis maksimal 2Mbps. Namun sayangnya, peralatan yang mengikuti spesifikasi 802.11 kurang bisa diterima di pasar. Througput sebesar ini dianggap kurang memadai untuk aplikasi multimedia dan aplikasi kelas berat lainnya.
|-[ Juli 1999:

IEEE kembali mengeluarkan spesifikasi baru yang bernama 802.11b. Kecepatan transfer data teoritis maksimal yang dapat dicapai adalah 11 Mbps. Kecepatan tranfer data sebesar ini sebanding dengan Ethernet tradisional (IEEE 802.3 10Mbps atau 10Base-T). Peralatan yang menggunakan standar 802.11b juga bekerja pada frekuensi 2,4Ghz. Namun masih ada kekurangan pada peralatan wireless yang bekerja pada frekuensi ini yaitu kemungkinan terjadinya interferensi dengan peralatan-peralatan lain yang menggunakan gelombang radio pada frekuensi yang sama.
Disaat yang hampir bersamaan, IEEE kemudian membuat spesifikasi 802.11a yang menggunakan teknik berbeda. Frekuensi yang digunakan 5Ghz, mendukung kecepatan transfer data teoritis maksimal sampai 54Mbps. Akan tetapi Gelombang radio yang dipancarkan oleh peralatan 802.11a relatif sukar menembus penghalang seperti dinding dan lain sebagainya. Jarak jangkau gelombang radio pun relatif lebih pendek dibandingkan 802.11b. Secara teknis, 802.11b tidak kompatibel dengan 802.11a. Namun saat ini sudah cukup banyak pabrik hardware yang membuat peralatan yang mendukung kedua standar tersebut.
|-[ Tahun 2002:

IEEE membuat spesifikasi baru yang dapat menggabungkan kelebihan 802.11b dan 802.11a. Spesifikasi baru ini diberi kode 802.11g, bekerja pada frekuensi 2,4Ghz dengan kecepatan transfer data teoritis maksimal 54Mbps. Peralatan 802.11g kompatibel dengan 802.11b sehingga bisa saling dipertukarkan.

[3]. Ancaman-Ancaman yang Mungkin Terjadi

—————————————–

Setiap ada teknologi baru yang ditemukan, selalu ada ancaman yang timbul. Hal ini memang tidak dapat dielakkan. Begitu juga dalam WLAN. Berikut ini adalah ancaman-ancaman yang mungking timbul:
¼br> :: Pencurian Identitas

———————–
Penggunaan MAC ADDRESS (Media Access Control) untuk menentukan komputer mana yang berhak mendapatkan koneksi dari jaringan nirkabel sudah sejak lama dilakukan. Akan tetapi, tidak dapat dipungkiri, hal ini sebenarnya sebenarnya tidak memberikan perlindungan yang berarti dalam sebuah jaringan komputer manapun.

Penyusup bisa saja melakukan pencurian identitas dengan teknik spoofing Mac Address untuk menggandakan SSID (Service Set Identifier) dan MAC Address yang merupakan PIN akses jaringan. Penyusup mampu menggunakan SSID dan MAC dari komputer lain untuk melakukan tindakan-tinadkan yang merugikan (misalnya saja pencurian bandwidth).
Walaupun toh suatu jaringan telah dilengkapi dengan enkripsi data atau VPN (Virtual Private Network), MAC Address masih bisa dilacak dan di-spoof. Informasi mengenai MAC Address bisa diperoleh dari program seperti Kismet. Untuk melakukan pencurian identitas, penyusup akan menggunakan program spoofing atau mengubahnya melalui Registry (Windows)
¼br> :: Man-in-the-Middle

——————–
�Man-in-the-middle�. Sebenarnya inilah sebuatn bagi sang penyusup. Serangan Man-in-the-Middle dilakukan dengan mengelabui koneksi VPN antara komputer pengguna resmi dan access point dengan cara memasukkan komputer lain di antara keduanya sebagai pancingan. Jenis serangan ini hampir sama dengan jenis serangan pada jaringan kabel. Program yang digunakan juga sama, kecuali perangkat wirelessnya. Dengan menggunakan sebuah program, penyusup mampu memosisikan diri di antara lalu lintas komunikasi data dalam jaringan nirkabel.
Serangan seperti ini mudah dilakukan dengan bantuan software yang tepat, misalnya saja Wireless LANJack atau AirJack. Akan tetapi serangan jenis ini juga relatif mudah dicegah dengan IDS yang handal yang mampu memonitoring 24 jam sehari.
:: Denial of Service (DoS)

————————–
Hohoho.. inilah serangan yang paling ditakutkan oleh para Admin. Denial Of service memang relatif sulit untuk dicegah. Serangan ini dapat menimbulkan downtime pada jaringan. Tool gratisan seperti Wireless LANJack dan hunter_killer mampu melakukan serangan ini. Serangan ini bisa saja diarahkan pada user biasa agar user tersebut tidak bisa terkoneksi dengan suatu access point. Tujuannya tak lain adalah supaya tidak ada pengguna yang bisa menggunakan layanan jaringan Karena adanya kekacauan lalulintas data (penolakan layanan).
Seorang penyusup bisa saja mengelabui Extensible Authentication Protocol (EAP) untuk melakukan serangan DoS terhadap suatu server. Aksi ini dibarengi dengan melakukan flooding data. Dengan demikian maka tidak ada satu pun user yang bisa melakukan koneksi dengan layanan jaringan.
¼br> :: Network Injection

———————
Aapbila sebuah access point terhubung dengan jaringan yang tidak terfilter secara baik, maka penyusup berpotensi untuk melakukan aksi boardcast � seperti spanning tree (802.1D), OSPF, RIP, dan HSRP. Dalam kondisi ini, maka semua perangkat jaringan akan sibuk dan tidak mampu lagi bekerja sebagaimana mestinya. Routing attack juga termasuk dalam serangan jenis ini. Sang penyusup bisa melakukan hal ini dengan mudah menggunakan program seperti IRPAS, yang dipergunakan untuk melakukan injeksi data pada update routing di jaringan, mengubah gateway, atau menghapus table routing yang ada.
[4]. Amankan Jaringan Wireles Anda!!

————————————
Solusi berikut memang tidak akan membuat jaringan anda 100% secure. Ingat kata-kata klasik… di dunia yang tidak sempurna ini, tidak ada sesuatu yang 100% secure! Hal-hal berikut ini hanya akan meminimalisir serangan yang berpotensi untuk merusak jaringan anda.

1. Ubahlah Password Default Access Point. Banyak serangan yang terjadi adalah karena segalanya dibiarkan pada setting default, termasuk password. Kebanyakan penyerang biasanya akan berfikiran hal yang satu ini, yaitu berharap bahwa sang target belum mengubah password defaul Access Point.

2. Ubahlah IP default. Dahulu hal ini kurang memungkinkan untuk dilakukan. Namun dewaas ini sudah banyak merek-merek Access Point yang memiliki fasilitas ini.
¼br> 3. Aktifkan metode enkripsi. Pergunakan enkripsi WPA dengan Pre Shared Key (WPA-PSK).Berikan juga password yang “aman”, dalam artian sulit ditebak dan tidak memiliki arti. Anda juga bisa memanfaatkan enkripsi WPA dengan Temporal Key Integrity Protokol.

4. Matikan fungsi Broadcast SSID. Dengan demikian, maka SSID Anda tidak akan terdeksi pada proses War Driving. Akan tetapi.. kabar buruknya (atau kabar baik??), saat ini sudah ada beberapa aplikasi scanning yang bisa menditeksi SSID yang terhidden. Yeah, walaupun demikian anda tetap bisa melindungi SSID dengan cara merubah nama SSID default dengan nama SSID yang sulit ditebak.

5. Gunakan MAC Address Filtering. Hal ini berguna untuk mengurangi aktivitas penysupan.
¼br> 6. Non Aktifkan DHCP. Gunakan IP Static dengan nilai yang jarang digunakan.
¼br> 7. Gunakan Security tambahan seperti CaptivePortal atau aplikasi lainnya yang di inject pada firmware Access Point.
¼br> 8. Pergunakan software seperti Mc Afee Wireless Home Security untuk melakukan Access Point Monitoring via Client.¼br>

[5]. Istilah-istilah

——————–
1. Wi-Fi atau WiFi (Wireless Fidelity)
Wi-Fi atau adalah nama lain yang diberikan untuk produk yang mengikuti spesifikasi 802.11. Sebagian besar pengguna komputer lebih mengenal istilah Wi-Fi card/adapter dibandingkan dengan 802.11 card/adapter. Wi-Fi merupakan merek dagang, dan lebih popular dibandingkan kata �IEEE 802.11�.

2. Channel
Pita frekuensi andaikan sebuah jalan. Channel inilah yang berfungsi seakan-akan sebagi jalur-jalur pemisah pada jalan tersebut. Peralatan 802.11a bekerja pada frekuensi 5,15 – 5,875 GHz, sedangkan peralatan 802.11b dan 802.11g bekerja pada frekuensi 2,4 – 2,497 GHz. Jadi , 802.11a menggunakan pita frekuensi lebih besar dibandingkan 802.11b atau 802.11g. Semakin lebar pita frekuensi, semakin banyak channel yang tersedia.
3. MIMO
MIMO (Multiple Input Multiple Output) merupakan teknologi Wi-Fi terbaru. MIMO dibuat berdasarkan spesifikasi Pre-802.11n. Kata �Pre-� menyatakan �Prestandard versions of 802.11n�. MIMO menawarkan peningkatan throughput, keunggulan reabilitas, dan peningkatan jumlah klien yg terkoneksi. Beberapa keunggulan lain dari MIMO adalah:

- Daya tembus MIMO terhadap penghalang lebih baik.

- Jangkauannya lebih luas. Access Point MIMO dapat menjangkau berbagai perlatan Wi-Fi yg ada disetiap sudut ruangan.

- Access Point MIMO dapat mengenali gelombang radio yang dipancarkan oleh adapter Wi-Fi 802.11a/b/g.

- MIMO mendukung kompatibilitas mundur dengan 802.11 a/b/g. Peralatan Wi-Fi MIMO dapat menghasilkan kecepatan transfer data sebesar 108Mbps.
4. WEP
WEP (Wired Equivalent Privacy) merupakan salah satu fitur keamanan/sekuriti yang bersifat build-in pada peralatan Wi-Fi. Gelombang radio yang dipancarkan adapter Wi-Fi dapat diterima oleh semua peralatan Wi-Fi yang berada di sekitarnya. Hal inilah yang menjadi ancaman serius karena dalam kondisi ini informasi informasi bisa dengan mudah ditangkap oleh pihak-pihak yang tidak semestinya. Oleh skarena itulah Wi-Fi dibuat dengan beberapa jenis enkripsi : 40 bit, 64 bit, 128 bit dan 256 bit. Namun semakin tinggi tingkat keamanannya, maka penurunan throughput data juga semakin besar.

5. SSID
SSID (Service Set IDentifier) merupakan identifikasi atau nama untuk jaringan wireless. Setiap peralatan Wi-Fi harus menggunakan SSID tertentu. Suatu peralatan Wi-Fi dianggap ebrada dalam satu jaringan apabila mengunakan SSID yang sama. Sama seperti password, SSID bersifat case-sensitive yaitu huruf kapital dan huruf kecil dibedakan.
¼br> 6. SES
Selama ini kesulitan yang sering dialami oleh kebanyakan orang ialah dalam hal setup security jaringan. Padahal hal ini merupakan hal yang sangat penting dalam dunai jaringan. Karena itulah diciptakan SES (SecureEasySetup). Kini, hanya dengan menekan satu tombol, SES secara otomatis memberikan SSID dan kode sekuriti ke router dan adapter serta menerapkan security WPA (Wireless Protected Access). Untuk menggunakan SES, pengguna hanya perlu menekan tombol SES pada router, kemudian pada client. Cukup mudah, adn kedua perangkat tersebut kini sudah memiliki jalur lalu-lintas yang aman.

http://asiandramaddict.files.wordpress.com/2008/08/taiwan-hot-shot-002.jpg
Wu Chun!!
Image

Image

Image

Alan Luo
Image

Wu Chun

Wu Chun